Balada tua pengembara cinta
Kian hari tenangku, kian kaku
Semakin tak mampu menulis kecuali namamu
Semakin tuli hanya mampu mendengar suaramu
Semakin pikun hanya mampu mengingat wajahmu
Semakin rabun tak lagi melihat kecuali senyummu
Semakin renta hanya mampu berjalan sejengkal kearahmu
Tapi hatiku mampu memaknaimu
Aku ingin mencintaimu
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya arang
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan pada hujan yang menjadikannya tiada
Walau semua itu hanya hadir dalam mimpi
Kian hari tenangku, kian kaku
Semakin tak mampu menulis kecuali namamu
Semakin tuli hanya mampu mendengar suaramu
Semakin pikun hanya mampu mengingat wajahmu
Semakin rabun tak lagi melihat kecuali senyummu
Semakin renta hanya mampu berjalan sejengkal kearahmu
Tapi hatiku mampu memaknaimu
Aku ingin mencintaimu
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya arang
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan pada hujan yang menjadikannya tiada
Walau semua itu hanya hadir dalam mimpi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar